Skip to content
Home » Blog » Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum

Mencatat segala transaksi pada jurnal umum menjadi tahap pertama dari siklus akuntansi perusahaan dagang. Ini dilakukan untuk menyusun semua kegiatan bisnis dan peristiwa dalam sistem perusahaan tersebut. Tujuannya agar semua data berhasil masuk dengan suatu persamaan dan lebih mudah diproses.

Pembahasan terkait siklus akutnansi perusahaan dagang yang menjadi salah satu syarat mutlak capain pembelajaran akuntansi perusahaan juga dapat ditemukan pada buku karya Sigit Hermawan, dkk yang berjudul Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.

Peristiwa bisnis yang terjadi selama satu periode akuntansi, maka masuknya data akan dicatat ke dalam jurnal umum. Bermanfaat untuk merubahnya ke bentuk persamaan akuntansi. Sebagai contoh, saat perusahaan membeli kendaraan baru menyebabkan akun kas berkurang.

2. Mencatat di Buku Besar Pembantu

Data yang sudah selesai dimasukkan ke dalam jurnal umum, maka selanjutnya entri ini perlu diposting dan dipindahkan ke dalam akun buku besar. Tujuannya guna mencatat segala perubahan selama satu periode terkait.

Akun buku besar akan mengkategorikan perubahan, debit dan kredit ini pada suatu akun tertentu. Tujuannya agar manajemen memiliki informasi sebagai tujuan penganggaran.

Pembahasan lengkap terkait manajemen keuangan dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang juga dapat ditemukan pada buku Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang dibagi menjadi sepuluh pembahasan menarik.

3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan

Arti dari neraca saldo yang belum disesuaikan adalah keseluruhan akun bisnis yang muncul pada laporan keuangan sebelum jurnal penyesuaian dibuat. Oleh karena itu, membuatnya disebut sebagai neraca saldo belum disesuaikan. Ini merupakan langkah ketiga dari siklus akuntansi perusahaan dagang.

Jika semua entri jurnal sudah selesai dicatat ke buku besar, maka Anda bisa membuat saldo percobaan yang belum disesuaikan. Posting akun ke dalam neraca saldo belum disesuaikan tergolong mudah dan sederhana. 

Umumnya, semua akun yang memiliki saldo debit ditulis di kolom sebelah kiri dan akun yang terdiri dari saldo kredit di kolom sebelah kanan. Sekarang ini hampir semua perusahaan menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi yang lebih memudahkan pekerjaan. 

4. Jurnal Penyesuaian

Sementara itu, jurnal penyesuaian adalah sebuah entri jurnal yang dirancang dan disusun di akhir periode. Tujuannya untuk mengoreksi akun sebelum dibuatkan laporan keuangan. Entri penyesuaian ini menjadi langkah paling sering digunakan untuk menerapkan prinsip pencocokan pada jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu. 

Sehingga, baik pendapatan atau pengeluaran perusahaan bisa seimbang. Ada tiga jenis pengeluaran di periode tertentu, sehingga harus masuk ke dalam entri jurnal penyesuaian. Mulai dari pembayaran diawal, akrual dan pengeluaran non tunai. 

Ketiganya harus menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran, sehingga sesuai pada pemakaian sebelumnya.

5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan

Sebelumnya, neraca saldo sendiri merupakan daftar saldo penutupan akun dari Buku Besar di tanggal tertentu dan menjadi langkah pertama sebelum masuk ke dalam penyusunan laporan keuangan. Sementara NSSD atau neraca saldo setelah disesuaikan memiliki beberapa perbedaan.

6. Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi hal yang penting khususnya bagi pelaku di bidang bisnis besar terutama perusahaan. Kendati demikian, penyusunan laporan keuangan juga perlu dibuat semaksimal mungkin oleh badan usaha berskala kecil. Pasalnya, perangkat satu ini harus dibuat dalam setiap periode akuntansi.

Laporan keuangan bisa diibaratkan sebagai jantung perusahaan. Jadi setiap pengusaha membutuhkannya dengan harapan mampu mengetahui kondisi finansial sebenarnya. Tujuan lain adalah menilai kinerja dalam tahun berjalan sehingga bisa membantu mengambil keputusan sebaik mungkin. 

Beberapa aplikasi akuntansi kini nyatanya dapat dimanfaatkan guna menyusun laporan keuangan secara lebih mudah dan praktis. Lebih jelasnya, laporan keuangan dianggap sebagai ringkasan suatu pencatatan dari keseluruhan transaksi keuangan selama satu tahun buku atau periode tertentu.

7. Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup merupakan entri yang disusun pada akhir periode akuntansi guna menghapus seluruh akun sementara dan memindahkan saldo pada akun permanen. Ibaratnya, akun sementara perlu ditutup dan diatur ulang di akhir tahun atau bisa disebut dengan istilah menutup buku.

Akun sementara ini merupakan akun laporan laba rugi dimana berfungsi untuk melacak aktivitas akuntansi selama periode tertentu. Misalnya akun pendapatan akan mencatat jumlah pemasukan yang didapatkan dalam satu siklus sehingga bukan berdasarkan masa penggunaan oleh perusahaan.

Sementara akun permanen merupakan akun neraca yang akan melacak aktivitas di mana mampu bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan periode akuntansi. Misalnya, akun kendaraan dicatat pada saldo. Hal itu dilakukan karena memberi manfaat kepada perusahan bahkan di tahun mendatang.

8. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku

Neraca saldo setelah tutup buku berisi daftar semua akun dan juga saldo perusahaan sesudah tahapan entri penutupan untuk selanjutnya diposting di buku besar. Gambaran sederhananya, data ini akan mencatat semua akun permanen yang masih memiliki saldo.

Saldo yang ada ini memang terbukti masih ada bahkan setelah entri penutupan. Daftar akun ini identik dengan akun disajikan dalam neraca. Hal tersebut tentu masuk akal, sebab semua akun laporan khususnya laba rugi memang sudah ditutup dan tidak lagi mempunyai sisa nilai sedang berjalan.

Tujuan dari penyusunan neraca saldo pasca penutupan adalah melakukan verifikasi jika semua akun sementara sudah ditutup dengan benar. Sementara total kredit dan debit pada sistem akuntansi sudah memiliki nilai seimbang sesudah pembuatan entri penutupan. 

9. Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik merupakan entri jurnal yang disusun di awal periode akuntansi untuk membatalkan dan membalik jurnal penyesuaian. Sebelumnya memang sudah dibuatkan di ujung siklus tahunan sehingga langkah ini menjadi tahapan terakhir.

Jurnal pembalik ini dilaksanakan sebab awal tahun sebelumnya dan pembayaran di ujung akan segera diselesaikan ataupun digunakan selama tahun baru. Kemudian sudah tidak lagi dicatat sebagai aset dan juga kewajiban.

Jurnal pembalik juga bersifat opsional sehingga Anda hanya perlu menyusunnya ketika benar-benar membutuhkan saja. Kebutuhan laporan keuangan tentu tidak selalu memerlukan pembalikan pada entri jurnal sehingga harus disesuaikan.

Cara Membuat Laporan Keuangan Lebih Sederhana dengan Aplikasi ExAct VS 02

Aplikasi ExAct VS 02 solusi yang tepat untuk usaha anda. dibuat dengan menggunakan aplikasi excel dan tersedia beberapa fitur-fitur pendukung.

Tampilan menu utama Exact VS-02

terimakasih 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *