Mengapa Transparansi Penting bagi Yayasan
Transparansi merupakan salah satu prinsip fundamental yang sangat penting bagi sebuah yayasan. Berikut adalah alasan mengapa transparansi menjadi aspek yang krusial:
- Meningkatkan Kepercayaan Publik
Yayasan sering kali bergantung pada donasi, hibah, atau dukungan masyarakat. Dengan transparansi, publik dapat melihat bagaimana dana digunakan, yang membantu membangun dan mempertahankan kepercayaan mereka terhadap yayasan. - Memenuhi Kewajiban Hukum dan Etika
Transparansi membantu yayasan memenuhi kewajiban hukum, seperti pelaporan keuangan kepada pemerintah atau pihak berwenang. Selain itu, transparansi mencerminkan komitmen yayasan terhadap nilai-nilai etika, seperti kejujuran dan akuntabilitas. - Memastikan Akuntabilitas
Dengan transparansi, pengurus yayasan dapat mempertanggungjawabkan keputusan dan penggunaan sumber daya kepada donatur, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini juga mencegah terjadinya penyalahgunaan atau korupsi. - Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Transparansi memungkinkan pemangku kepentingan mengevaluasi apakah yayasan telah menggunakan dana dan sumber daya dengan efisien untuk mencapai tujuan mereka. Kritik dan saran yang konstruktif dari publik dapat membantu yayasan meningkatkan efektivitas programnya. - Menarik Lebih Banyak Dukungan
Donatur, mitra, atau bahkan sukarelawan cenderung mendukung yayasan yang transparan karena mereka yakin bahwa kontribusi mereka akan dikelola dengan baik. - Membangun Reputasi Positif
Yayasan yang transparan memiliki reputasi yang lebih baik di mata publik. Hal ini tidak hanya membantu dalam mendapatkan dukungan, tetapi juga mempermudah yayasan dalam membangun kemitraan strategis. - Meningkatkan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Ketika informasi yayasan terbuka, pemangku kepentingan lebih mudah untuk memahami visi, misi, dan tujuan yayasan. Hal ini meningkatkan keterlibatan dan partisipasi mereka dalam program-program yayasan.
Dengan mengedepankan transparansi, yayasan tidak hanya menjaga keberlanjutan operasinya tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih besar kepada masyarakat. Transparansi harus diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk pelaporan keuangan, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program.
Komponen Utama Laporan Keuangan Yayasan
Menurut ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non laba, laporan keuangan entitas non laba, termasuk yayasan, dirancang untuk memberikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas kepada para pengguna. ISAK 35 memperjelas standar penyajian dengan mengacu pada PSAK 1 tetapi menyesuaikannya untuk entitas nonlaba. Berikut adalah komponen utama laporan keuangan yayasan sesuai ISAK 35:
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Menyajikan aset, kewajiban, dan net aset pada tanggal tertentu. Berbeda dengan entitas laba, komponen ekuitas diganti menjadi net aset, yang dibagi menjadi:
- Net Aset Tanpa Pembatasan: Dana yang bebas digunakan untuk aktivitas apapun.
- Net Aset dengan Pembatasan: Dana yang penggunaannya dibatasi oleh donatur atau perjanjian, misalnya untuk program tertentu atau investasi abadi.
Laporan Perubahan dalam Net Aset
Menggambarkan perubahan net aset selama periode pelaporan. Laporan ini meliputi:
- Pendapatan tanpa pembatasan (misalnya, donasi umum).
- Pendapatan dengan pembatasan (misalnya, hibah untuk tujuan tertentu).
- Pengeluaran sesuai dengan pembatasan (untuk program atau operasional).
- Pelepasan pembatasan dana, jika dana dengan pembatasan telah digunakan.
Laporan Aktivitas
Menggantikan laporan laba rugi pada entitas bisnis. Laporan ini mencerminkan kinerja keuangan dengan:
- Pendapatan: Sumbangan, hibah, hasil investasi, dan pendapatan lainnya.
- Beban: Beban program (kegiatan utama yayasan), Beban administrasi dan umum (operasional), Beban penggalangan dana (jika ada).
Laporan Arus Kas
Menggunakan metode langsung atau tidak langsung untuk menunjukkan arus kas berdasarkan aktivitas berikut:
- Aktivitas Operasi: Penerimaan donasi, pembayaran untuk program.
- Aktivitas Investasi: Pembelian aset tetap, investasi jangka panjang.
- Aktivitas Pendanaan: Hibah atau donasi untuk dana abadi.
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
Memberikan informasi tambahan yang penting untuk memahami laporan keuangan. Isi utamanya meliputi:
- Kebijakan akuntansi yang digunakan.
- Penjelasan rincian dari masing-masing komponen laporan keuangan.
- Informasi tentang pembatasan penggunaan dana dan kebijakan penyusutan aset.
Untuk menyusun laporan keuangan yayasan/organisasi non laba kami menyarankan menggunakan Aplikasi Excel Akuntansi untuk organisasi nirlaba yang telah disesuaikan dengan ISAK-35