
Apa itu Jurnal Penyesuaian?
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun.
Setiap pencatatan terjadinya perubahan saldo pada suatu akun tertentu pada akhirnya dapat menunjukkan saldo sebenarnya. Nah, jumlah inilah yang kemudian menjadi saldo riil yang diketahui pada penghujung suatu periode pembukuan yang juga dapat menentukan pencatatan pendapatan maupun beban bersih suatu perusahaan. Sumber jurnal penyesuaian berasal dari bukti transaksi yang sudah terjadi dalam suatu periode.
Karena disusun untuk mengetahui saldo sesungguhnya pada akhir dari sebuah periode, maka jurnal penyesuaian pun akan disusun pada penghujung periode itu pula. Tepatnya, jurnal ini dibuat sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet) dan setelah menentukan hasil neraca saldo. Inilah yang kemudian membuat jurnal penyesuaian digunakan dalam rangka untuk menetapkan saldo akhir yang umumnya dimasukkan di catatan buku besar.
Dapat disimpulkan pula bahwa jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun untuk mencatat perubahan saldo pada akun tertentu yang nantinya memperlihatkan jumlah saldo yang sebenarnya di akhir periode. Dengan demikian, faktor yang mendasari kebutuhan akan jurnal penyesuaian adalah adanya transaksi yang sudah terjadi namun belum tercatat informasinya, dan transaksi yang sudah terjadi dan sudah dicatat, tetapi masih memerlukan penyesuaian saldo perkiraan.
Seperti yang kita ketahui, semakin besar hutang pada sisi pasiva, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan pada sisi aktiva. Jika terjadi suatu transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan, nantinya juga akan terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar akuntansi tersebut.


Akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian
Pada umumnya, akan ada beberapa hal atau akun yang perlu dibuatkan penyesuaian di akhir suatu periode pembukuan perusahaan. Hal-hal ini bisa meliputi:
1. Persediaan Barang dan Jasa
Jurnal penyesuaian digunakan dalam menghilangkan persediaan barang (awal) yang ada di neraca saldo serta mencatat persediaan barang (akhir) berdasar informasi dari Stok Opname dalam periode. Jurnal penyesuaian persediaan barang dapat disusun menggunakan metode Ikhtisar Rugi-Laba sebagai berikut:
Ikhtisar Rugi-Laba | Rp. XXX | |
Persediaan Barang Awal | Rp. XXX | |
Persediaan Barang Akhir | Rp. XXX | |
Ikhtisar Rugi-Laba | Rp. XXX |
2. Persediaan Perlengkapan
Sejumlah perlengkapan yang telah terpakai selama periode dalam kegiatan perusahaan juga memerlukan jurnal penyesuaian yang dapat disusun dengan cara sebagai berikut:
Beban Perlengkapan | Rp. XXX | |
Perlengkapan (senilai perlengkapan yg terpakai) | Rp. XXX |
3. Penyusutan Aset Tetap
Aktiva tetap berwujud atau aset tetap dalam satu periode juga memerlukan jurnal penyesuaian yang bisa dibuat menggunakan metode seperti:
Beban Penyusutan … | Rp. XXX | |
Akumulasi Penyusutan … | Rp. XXX |
4. Biaya YMH Dibayar
Biaya yang menjadi hak (YMH) namun masih belum dibayarkan tunainya juga perlu dibuatkan jurnal penyesuaian di akhir periode. Penulisan jurnal penyesuaian akun ini dapat menggunakan metode sebagai berikut:
Beban … | Rp. XXX | |
… YMH Dibayar | Rp. XXX |
5. Biaya Dibayar di Muka
Biaya yang sudah digunakan bisa dibuatkan jurnal penyesuaian saat melakukan pembayaran dan dicatatkan sebagai biaya dibayar di muka pada akhir periode. Penyusunan jurnal untuk akun ini bisa dibuat sebagai berikut:
Beban … | Rp. XXX | |
…YMH Dibayar di Muka | Rp. XXX |
6. Penaksiran Piutang tak Tertagih
Kerugian piutang yang tak tertagih dapat dibuat jurnal penyesuaian untuk mengetahui nilai sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian untuk akun ini dapat disusun melalui metode seperti:
Kerugian Piutang tak Tertagih | Rp. XXX | |
Cadangan Piutang tak Tertagih | Rp. XXX |
7. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Laporan Rekening Koran
Apabila terdapat selisih antara saldo kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo di rekening koran bank, maka koreksi di akhir periode dapat dilakukan menggunakan jurnal penyesuaian. Nah, jurnal penyesuaian untuk akun seperti ini dapat disusun dengan metode seperti:
Kas di Bank | Rp. XXX | |
Beban Adm Bank | Rp. XXX | |
Pendapatan Bunga | Rp. XXX |
8. Pendapatan YMH Diterima
Pendapatan yang menjadi hak (YMH) akan tetapi masih belum diterima tunainya juga perlu dibuatkan jurnal penyesuaian hingga di akhir periode. Sementara penulisannya dapat menggunakan metode sebagai berikut:
… YMH Diterima | Rp. XXX | |
Pendapatan … | Rp. XXX |
9. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Rekening Koran dari Bank
Jurnal penyesuaian juga dapat digunakan untuk memeriksa kesesuaian antara saldo rekening yang dicatat perusahaan dan saldo yang dicatat oleh pihak bank. Sementara contoh jurnal penyesuaian ini, misalnya, bisa disusun sebagai berikut:
Keterangan | Debit | Kredit |
Biaya Adm Bank | ||
Utang Usaha | ||
Piutang Usaha | ||
Piutang Wesel |

Fungsi Jurnal Penyesuaian
Dari sejumlah penjelasan terkait apa itu jurnal penyesuaian serta berbagai faktor yang mendasari urgensinya untuk dilakukan oleh akuntan perusahaan, maka dapat diketahui bahwa fungsi dari pembuatan jurnal penyesuaian di setiap periode antara lain sebagai berikut;
- Untuk menentukan akun nominal (akun pendapatan beserta bebannya) selama suatu periode serta mengetahui kondisi yang sebenarnya dari akun tersebut,
- Untuk memperkirakan nominal (pendapatan beserta beban) yang sebenarnya dalam satu periode yang dimaksud,
- Untuk menentukan saldo catatan yang dimasukkan dalam akun buku besar nantinya di akhir periode, sehingga estimasi saldo kewajiban maupun harta akan memperlihatkan jumlah yang sebenarnya, dan
- Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di penghujung periode yang dimaksud.
Nah, setelah membahas fungsi jurnal penyesuaian, maka untuk pembahasan selanjutnya adalah contoh jurnal penyesuaian. Dengan mengetahui contoh jurnal penyesuaian, semoga kamu bisa memahami sekaligus memprkatikkan jurnal penyesuaian.
Contoh Jurnal Penyesuaian
1. Beban Dibayar di Muka
Tak jarang suatu usaha membayar beban untuk periode mendatang, atau yang disebut sebagai beban dibayar di muka. Dalam kasus ini, Anda mendapati beban yang harusnya dibayarkan di periode akan datang namun perlu penghitungan beban yang kemudian harus dilaporkan pada periode saat ini. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Di neraca saldo ada Rp 3.800.000,-. Pada akhir periode, saldo akun sisa Rp 3.000.000,-. Artinya, premi asuransi yang menjadi beban adalah Rp 3.800.000,- kemudian dikurangi Rp 3.000.000,- sehingga hasilnya adalah Rp 800.000,-. Nominal Rp 800.000,- ini yang kemudian diakui sebagai beban asuransi dan dapat mengurangi jumlah asuransi yang harus dibayarkan di awal.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban asuransi | Rp 800.000,- | ||
Asuransi dibayar dimuka | Rp 800.000,- |
2. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum diterima. Hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait. Contoh jurnal penyesuaian yang diterapkan untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000,- telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di neraca saldo Rp 15.600.000,- yang menjadi piutang pendapatan perusahaan. Dengan demikian jurnal penyesuaian memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi Rp 16.200.000,-.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Piutang Pendapatan | Rp 600.000,- | ||
Pendapatan Jasa | Rp 600.000,- |
3. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Untuk beban ini, maka pencatatannya pun hampir sama dengan contoh beban dibayar dimuka. Contoh jurnal penyesuaian untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 19.200.000,- dimana angka ini masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan senilai Rp 4.200.000,-. Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar dimuka mengalami pengurangan senilai Rp 4.200.000,-.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban sewa | Rp 4.200.000,- | ||
Sewa dibayar di muka | Rp 4.200.000,- |
4. Penyusutan Peralatan
Masih ada hal lain yang juga harus dicatat ke dalam jurnal penyesuaian sebagai beban depresiasi atau beban penyusutan peralatan. Contoh jurnal penyesuaian yang diterapkan untuk akun penyusutan peralatan atau perlengkapan adalah sebagai berikut:
Periode Desember 2020, beban penyusutan (depresiasi) tercatat senilai Rp 2.400.000,- yang kemudian menambah beban penyusutan dan akumulasi penyusutan senilai Rp 2.400.000,-.
Anda dapat membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban Penyusutan Peralatan | Rp 2.400.000,- | ||
Akumulasi Penyusutan Peralatan | Rp 2.400.000,- |
5. Pendapatan Diterima di muka
Ketika sebuah perusahaan menerima pendapatan diterima di muka, maka pendapatan tersebut tidak bisa langsung dicatat sebagai pendapatan, melainkan dicatatkan sebagai utang terlebih dahulu. Alasannya karena belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak perusahaan. Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat sesuai dengan akun ini adalah sebagai berikut:
Pendapatan diterima di muka bersaldo Rp 5.000.000,-. Namun perusahaan masih mengerjakan senilai Rp 2.000.000,- saja, artinya masih ada Rp 3.000.000,- yang menjadi utang pendapatan.
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Pendapatan diterima di muka | Rp 3.000.000,- | ||
Pendapatan Sewa | Rp 3.000.000,- |
6 Perlengkapan yang Tersisa atau Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah bahan yang dibeli untuk kepentingan operasional perusahaan dan tidak untuk dijual kembali, yang artinya perusahaan harus melakukan pencatatan terhadap pemakaian perlengkapan ini. Biasanya pencatatan ini juga dilakukan dengan cara menghitung fisik jumlah perlengkapan yang tersisa. Contoh jurnal penyesuaian untuk akun ini adalah sebagai berikut:
Akun perlengkapan bersaldo Rp 4.500.000,-. Pada akhir periode, informasi sisa perlengkapan senilai Rp 2.700.000,- atau dengan kata lain perusahaan menggunakan perlengkapan senilai Rp 4.500.000,- yang dikurangi dengan Rp 2.700.000,- yaitu senilai Rp 1.800.000,- dengan pencatatan di jurnal penyesuaian seperti berikut
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Desember 2020 | Beban Perlengkapan | Rp 1.800.000,- | ||
Perlengkapan | Rp 1.800.000,- |
7. Menyelesaikan Jurnal Penyesuaian
Dalam menyelesaikan jurnal penyesuaian, silakan Anda lihat tabel ini sebagai tambahan referensi;

Itulah beberapa contoh jurnal penyesuaian yang biasanya ada di dalam usaha dan disesuaikan dengan akun yang ada di dalam perusahaan. Jadi, apakah kamu akan segera mencoba membuat jurnal penyesuaian seperti contoh jurnal penyesuaian di atas?
Cara Membuat Laporan Keuangan Lebih Sederhana dengan Aplikasi ExAct VS 02
Aplikasi ExAct VS 02 solusi yang tepat untuk usaha anda. dibuat dengan menggunakan aplikasi excel dan tersedia beberapa fitur-fitur pendukung.

terimakasih 🙂